Jangan Terlambat! Inilah 5 Tanda Anak Mengalami Bullying & Cara Mengatasinya!

Kasus bullying kembali ramai dibicarakan setelah beberapa insiden antarsiswa viral di media sosial. Fenomena ini mengingatkan kita bahwa bullying bukan sekadar konflik kecil antara anak, tetapi masalah serius yang bisa memengaruhi kesehatan mental, emosional, dan perkembangan sosial mereka. Baik dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung, bullying dapat menimbulkan dampak yang jauh lebih besar dari yang terlihat.
Di tengah maraknya penggunaan gadget dan media sosial pada anak, bentuk perundungan kini juga bisa muncul secara online. Meski tidak dibahas panjang, penting bagi orang tua untuk mengetahui bahwa cyberbullying—seperti ejekan melalui chat, komentar menyakitkan, atau penyebaran foto—dapat memperburuk kondisi anak yang sudah mengalami tekanan di dunia nyata.
Untuk membantu orang tua mengenali tanda-tanda awal, berikut 5 sinyal penting bahwa anak mungkin sedang mengalami bullying, baik di sekolah maupun lingkungan sosialnya.
1. Anak Menjadi Lebih Pendiam dan Menutup Diri
Anak yang sebelumnya ceria mendadak enggan berbicara, tampak murung atau kehilangan minat melakukan aktivitas yang dulu disukai. Hal ini terjadi karena rasa takut, malu, atau tertekan akibat perlakuan buruk dari teman sebaya.
2. Perubahan Sikap
Penurunan semangat sekolah adalah salah satu tanda paling mudah terlihat. Anak mungkin mengeluh sakit setiap pagi, mencari alasan untuk tidak berangkat, atau menunjukkan ketakutan saat harus bertemu teman tertentu.
3. Perubahan Pola Tidur dan Makan
Bullying menimbulkan stres emosional yang berdampak susah tidur, mimpi buruk, dan nafsu makan menurun.
4. Prestasi Akademik Menurun
Tekanan psikologis membuat anak sulit fokus belajar, akibatnya nilai atau pencapaian akademiknya menurun.

Lalu, Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Berikut beberapa hal yang dapat parents lakukan kepada anak yang menjadi korban bullying, antara lain :
- Bangun komunikasi yang hangat dan membuat anak merasa aman untuk bercerita.
- Simpan segala bentuk bukti jika terjadi bullying, termasuk pesan atau gambar dari dunia digital.
- Segera hubungi guru atau pihak sekolah untuk mencari solusi bersama demi keamanan anak.
- Batasi penggunaan gadget dan media sosial, terutama untuk anak di bawah 13 tahun.
- Ajarkan anak literasi digital, keberanian berkata “tidak”, dan cara melapor saat mendapat perlakuan tidak baik.
Bullying bukan hal sepele dan dampaknya sangat fatal, jadi kenali tanda-tandanya sejak dini sebelum terlambat. Dengan mengenali lebih awal dan mengambil langkah tepat, orang tua dapat menjadi pelindung pertama yang memastikan anak tumbuh dengan rasa aman, percaya diri, dan bahagia.